ISIS tak mungkin berdiri Di indonesia
Drama ISIS Dan Kritik Pedas Buat @ilc_tvonenews
Berita Baru - Setelah menyaksikan @ilc_tvonenews kemarin malam (24/3), sepertinya masyarakat bukannya makin gamblang
tentang drama ISIS, tapi malah dibuat bingung. pendapat narasumber satu
dengan yang lain saling bertabrakan. dan uniknya, tidak ada yang memberi
statement ttg mengapa ISIS bisa besar?
hampir semua pendapat
narasumber isinya meraba-raba, siapa yang membuat ISIS. terjebak pada alur yang
dibawa oleh @karniilyas. pagi ini akan
kami kupas dari perspektif yang sama sekali tak mencuat di acara @ilc_tvonenews kemarin malam.
Pertama:
mengapa ISIS bisa sedemikian besar dan kuat meski digempur oleh koalisi AS?
ISIS menjadi besar karena mereka menjadi yang pertama mendirikan negara Islam. realisasi mimpi besar yang selama ini hanya didengungkan, sejak tahun 20-an, mimpi mendirikan negara Islam hanya terealisasi sebatas tandzim (organisasi), tidak pernah menjadi nyata. hadirnya ISIS, seolah menjawab mimpi orang-orang yang selama ini berserak di banyak tandzim tsb. itu sebabnya banyak orang yang kesana.
kalau kita perhatikan
dengan baik, skema pendirian negara Islam ini mirip pendirian negara Yahudi
a.k.a Israel. dulu, orang Yahudi hanya bisa bermimpi untuk bisa memiliki
negara sendiri. mereka berserak di banyak negara. setelah perjanjian
Balfour, maka orang-orang Yahudi dari seluruh dunia, terutama Eropa, masuk ke
Palestina. berdirilah Israel.
sama dengan ISIS. setelah
sekian lama berdirinya negara Islam hanya menjadi mimpi, maka deklarasi negara
ISIS ini menjadi magnet. itu sebabnya arus masuk orang-orang dari segala
penjuru dunia ke Syuriah utk bergabung dg ISIS tak pernah surut.
berbagai propaganda yang
ditelurkan membombardir, spt pengakuan Hillary Clinton bahwa ISIS adl ciptaan
AS, itu tak berpengaruh banyak. orang-orang sdh paham permainan retorika
AS. itu sebabnya upaya penggembosan melalui statement bahwa ISIS buatan AS itu
layu dan sirna. kita pakai logika saja.
jika benar ISIS adalah
ciptaan AS, ngapain AS
repot-repot
bikin koalisi hingga 42 negara utk memadamkan mereka?
itu analisa
pertama mengenai mengapa ISIS begitu
kuat dan terus membesar, bahkan tak mampu ditaklukkan meski telah diinvasi
selama 4 thn
Kedua: mengapa orang-orang
Indonesia yang dijuluki 'teroris' banyak yang berangkat ke Syuriah untuk
berbaiat pada ISIS?
telah kami sampaikan pada
analisa pertama tadi, bahwa ISIS menjadi realisasi mimpi bagi sebagian orang
yang ingin punya negara Islam. maka secara otomatis, ISIS menjadi
'ladang jihad' bagi mereka. selama ini mereka mencari 'ladang jihad' di
Indonesia spt Poso dan Ambon, setelah ISIS terbentuk, maka 'ladang jihad'
mereka pindah ke Syuriah dan Iraq. dlm pandangan mereka, Indonesia sudah tidak
menarik lagi. coba perhatikan kemelut di Poso dan Ambon. frekwensi
kejadian 'perang' disana terus mengecil pasca berdirinya ISIS, hal itu terjadi
sebab fokus orang-orang yang dilabeli 'teroris' itu adalah berjihad di Syuriah,
bergabung dg ISIS. itu sebabnya kami sangat yakin jika ISIS tidak akan
pernah ada di Indonesia. sudah kami sampaikan
berkali-kali di kultwit sebelumnya.
di Indonesia, ISIS hanya
menjadi komoditas untuk pengalihan isu-isu sentral. mereka diciptakan media
untuk mengalihkan perhatian rakyat.
itu tadi analisa kedua kami, mengapa banyak WNI
yang selama ini dilabeli 'teroris' bergabung ke ISIS?
ketiga: penerapan UU no 27 tahun 99 yang diskriminatif turut mengobarkan
semangat perlawanan di arus bawah.
pasca dihapuskannya UU
subversif, maka penggunaan UU no 27 tahun 99 tentang Keamanan Negara
dioptimalkan, semangat awal lahirnya UU ini adalah untuk mencegah gerakan
Komunis pasca dihapusnya UU subversive, UU no 27 tahun 99, yang awalnya untuk
menangkal tumbuh kembalinya Komunis, berbelok menjadi alat pukul gerakan
radikalisme. kata 'radikalisme'
inipun telah melenceng maknanya dengan menganalogikannya sebagai segala gerakan
yang berbau 'Islam'.
kita lihat betapa
offensifnya aparat dalam menyerang gerakan radikal, tapi mendadak impoten saat
berhadapan dengan gerakan Komunis, ini jelas melenceng dari semangat awal dari
lahirnya UU no 27 tahun 99, yaitu untuk menangkal gerakan Komunis. perlakuan
diskriminatif menggunakan UU no 27 tahun 99 ini, ditambah dgn pasal-pasal dalam
UU terorisme, makin menyuburkan radikalisme!
ini yang harusnya menjadi
perhatian khusus bagi pembuat UU di parlemen. bukan malah mendorong menerbitkan
PERPPU tentang ISIS. lahirnya PERPPU tentang ISIS, bukan malah
menyelesaikan masalah, justru akan memperbesar masalah. bukan disitu problem
utamanya!
kami yakin, jika PERPPU tentang ISIS itu tetap
dikeluarkan, akan makin banyak WNI yang bergabung dengan ISIS. silahkan catat
ini.
yang dibutuhkan saat ini
adalah penghapusan diskriminasi perlakuan terhadap terduga teroris, jika
terduga gerakan radikalisme yang lain diperlakukan dg baik, bahkan terkesan
dibiarkan, mk perlakukan yang sama utk terduga teroris!
ingat, gerakan
radikalisme di Indonesia bkn hanya ISIS atau Komunis. ada BANYAK organisasi
yang bisa dikategorikan ekstraordinary crime!
sebut saja OPM. organisasi
tersebut sudah memakan banyak korban. tapi apa mereka diperlakukan seoffensif
memperlakukan terduga teroris??
padahal OPM jelas ingin
mendirikan NEGARA sendiri yang lepas dari INDONESIA. sedang ISIS mustahil
berdiri di INDONESIA, kami jadi tanda tanya, siapa sebenarnya beking OPM? siapa
pula dibalik kebangkitan Komunis? kenapa pemerintah loyo dihadapan mereka?
apa OPM ini organisasi yang dibiayai Amerika?
sebab Amerika punya kepentingan besar disana. apa itu? FREEPORT!
itu tadi analisa ketiga
kami, tentang perlakuan diskriminatif menggunakan UU no 27 tahun 99 tentang
keamanan negara. pertanyaan kami: kenapa @ilc_tvonenews tak menyelidik sedetail itu tadi malam? kenapa justru sibuk
memikirkan pendiri ISIS?
jika acara @ilc_tvonenews dibuat untuk mencerdaskan rakyat, harusnya mampu mengupas
secara mendalam. bukan pembodohan!
semoga ada guna dan
manfaat. mohon maaf bila ada yang kurang berkenan. | YAKIN USAHA SAMPAI! sekian.
[IG/BB]
(Sumber : chirpstory.com)
No comments
Silahkan berkomentar di kolom sini :